Ampas Makanan Sampai Sayur Impor Banjiri Ri Di April

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada April 2020 sebesar US$ 12,54 miliar. Realisasi ini turun tajam yakni 18,58% dibandingkan April 2019 yang tercatat US$ 15,4 miliar.

Dibandingkan Maret 2020 juga mengalami penurunan yang cukup dalam yakni 6,1% dari US$ 13,35 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, impor konsumsi turun dalam baik dibandingkan Maret 2020 4,03% dan April 2019 16,57%. Beberapa barang yang mengalami penurunan impor adalah buah-buahan.

“Barang konsumsi yang turun adalah buah pir, utamanya impor dari China, kemudian penurunan impor buah kurma dari Tunisia karena impor kurma sudah naik sebelumnya untuk persiapan ramadhan dan bulan ini masuk idul fitri. Kemudian ada penurunan impor berupa milk/ cream in powder dari Selandia Baru,” ujarnya melalui teleconference, Jumat (15/5/2020).

Untuk bahan baku penolong juga turun 9% (mtm) dan 19,13% (yoy). Komoditas yang turun adalah crude petroleum oil dari Nigeria. Kemudian, untuk barang modal kontraksi 17,11% (yoy) dengan komoditas yang turun adalah processing unit untuk non personal computer dan telepon seluler network.

Adapun beberapa golongan barang yang mengalami peningkatan impor terbesar adalah ampas/sisa industri makanan yang naik US$ 143,8 juta, pupuk naik US$ 83,2 juta, sayuran naik US$ 59,5 juta. Kemudian ada juga mesin dan perlengkapan elektrik US$ 56,5 juta dan produk kimia US$ 55,3 juta.

Sementara itu, golongan barang yang turun tajam pada impor April adalah logam mulia turun US$ 225,2 juta, senjata dan amunisinya US$ 186,3 juta, dan besi/baja US$ 119,8 juta. Selanjutnya ada penurunan impor kendaraan dan bagiannya US$ 101,4 juta serta plastik US$ 38,3 juta.

Berikut 10 golongan utama barang yang di impor selama April 2020:

1. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 1,66 miliar
2. Besi dan baja US$ 667,9 juta
3. Plastik dan barang dari plastik US$ 694,7 juta
4. Kendaraan dan bagiannya US$ 398,8 juta
5. Ampas/sisa industri makanan US$ 342,4 juta
6. Berbagai produk kimia US$ 291,1 juta
7. Pupuk US$ 159,2 juta
8. Sayuran US$ 112 juta
9. Logam mulia, perhiasan/permata US$ 20,8 juta
10. Senjata dan amunisi serta bagiannya US$ 800 ribu.