Seiring dengan semakin populernya tren gaya hidup sehat, semakin banyak orang yang memperhatikan pola makannya dan mulai mengonsumsi berbagai sayuran sehat. Tanaman sayur hidroponik dan organik pun semakin populer saat ini. Karena itulah banyak supermarket yang memberi label ‘organik’ pada sayuran atau makanan tertentu.
Tanaman sayur hidroponik dan organik dipercaya lebih aman dan sehat bagi tubuh. Tapi apakah benar demikian? Apa yang membedakan sayuran sehat biasa dengan sayuran sehat dari hasil tanaman hidroponik dan organik? Berikut penjelasannya.
Apa Itu Tanaman Sayur Hidroponik?
Sayur hidroponik merupakan sayuran sehat yang tidak ditanam di tanah. Alih-alih menggunakan tanah, air mineral digunakan sebagai media tanam. Makanya, tanaman sayur hidroponik bisa ditanam di area yang sempit sekalipun.
Sayuran hidroponik juga biasanya lebih aman dari serangan hama sehingga bebas pestisida. Selain lingkungannya, nutrisi sayuran hidroponik juga bisa dikontrol. Elemen seperti kalsium, zinc, magnesium, atau unsur hara lainnya biasa ditambahkan pada tanaman sayur hidroponik sehingga nutrisi lebih maksimal.
Manfaat Tanaman Sayur Hidroponik
Walaupun tidak ditanam di tanah, nutrisi sayur hidroponik tidak kalah dengan sayuran biasa. Bahkan, sayuran hidroponik biasa terlihat lebih segar dan besar. Selain itu, tanaman hidroponik juga biasanya bebas pestisida.
Kita memang tidak bisa memukul rata bahwa semua sayuran hidroponik otomatis lebih bergizi daripada sayuran sehat biasa. Pasalnya, hal ini bergantung pada banyak hal mulai dari medium tanam, varietas tanaman, dan konsentrasi nutrisi yang diberikan.
Di sisi lain, petani dapat mengontrol unsur hara yang lebih lengkap pada tanaman hidroponik. Maka itu, tanaman hidroponik juga memiliki kecenderungan untuk memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dari sayuran sehat biasanya. Jadi dapat dikatakan bahwa tanaman hidroponik merupakan pilihan sayuran sehat yang tepat untuk kamu yang ingin menjalani gaya hidup sehat.
Apa yang Dimaksud dengan Sayuran Organik?
Sayuran organik merupakan sayur yang ditanam tanpa menggunakan bahan kimia apapun. Jadi, sayuran organik bebas dari pestisida. Teknik alami digunakan untuk mengendalikan hama seperti bakteri pemakan jamur atau serangga.
Tanah yang digunakan sebagai medium tanam untuk sayur organik biasanya diolah seminimal mungkin. Jadi organisme yang ada di dalam tanah dibiarkan tetap hidup. Selain itu, pupuk yang digunakan juga menggunakan pupuk organik seperti pupuk kompos dan kandang.
Manfaat Sayur Organik
Sama seperti sayuran hidroponik, sayuran organik juga terbebas dari pestisida. Tanaman organik juga terbebas dari bahan kimia lainnya yang dapat mengganggu kesehatan. Karena ditanam secara alami, sayuran organik umumnya lebih segar.
Beberapa jenis sayuran sehat diklaim lebih baik jika dikonsumsi versi organiknya, seperti seledri, brokoli, selada, dan bayam karena versi non-organiknya dikatakan dapat menyerap pestisida dalam jumlah yang cukup banyak.
Sejumlah riset menyatakan bahwa sayuran organik mengandung antioksidan dan mikronutrien seperti vitamin C, zinc, dan zat besi yang lebih tinggi. Kandungan nitrat pada sayuran organik juga cenderung lebih rendah. Kandungan nitrat yang tinggi disebut dapat meningkatkan risiko penyakit kanker tertentu.
Baik tanaman hidroponik maupun organik merupakan sayuran sehat yang bernutrisi bagi tubuh. Yang paling penting adalah untuk mengonsumsi sayuran sehat tersebut secara reguler sehingga manfaatnya pun terasa. Jangan lupa juga untuk mencuci sayur sebelum dimasak ya.