Meskipun sayuran adalah makanan yang mengandung banyak manfaat, ternyata tidak semua anak suka lho. Nah, adakah dampak kesehatan bagi anak yang tak suka sayur?
Menurut ahli gizi dari RS Pondok Indah, dr.Raissa Edwina, M Gizi, Sp.GK, anak yang tak suka makan sayur berisiko mengalami obesitas. Obesitas nantinya bisa memicu penyakit kronis lain.
Kata Raissa, obesitas saat ini bukan hanya penyakit yang menyerang orang dewasa. Tetapi juga menyerang anak-anak, terutama jika anak-anak malas bergerak dan kurang konsumsi serat, seperti sayur.
“Sekarang obesitas tidak hanya dialami orang dewasa saja. Anak-anak sekalipun saat ini bisa berisiko terkena obesitas, kemudian otomatis mereka jadi lebih minder dan tidak percaya diri,” jelas Raissa.
Namun, berbeda pendapat dengan Raissa, dokter anak di Toronto, Aaron Lindzon mengatakan, dia memang mendorong pasiennya untuk makan sayur karena sayur kaya dengan gizi. Namun menurutnya, kalaupun anak tidak makan sayur, tidak apa-apa.
“Saya juga meyakinkan orang tua bahwa anak-anak yang tidak makan sayuran akan baik-baik saja,” kata Lindzon, dilansir Todays Parent.
Senada dengan Lindzon, ahli gizi yang berbasis di Columbus, Sally Kuzemchak mengatakan, sayuran penting karena mengandung nutrisi yang berbeda, termasuk vitamin, mineral, dan serat, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa nutrisi ini juga berperan dalam menangkal penyakit kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung dan kanker.
Tetapi, Kuzemchak menjelaskan, vitamin dan mineral ini dapat ditemukan dalam beragam makanan di luar sayuran, termasuk buah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan unggas. Ini berarti anak-anak masih bisa mendapatkan bahan bakar penting yang mereka butuhkan, bahkan jika mereka tidak mau makan brokoli dan zucchini.
“Apakah kekurangan sayuran memengaruhi nutrisi anak, benar-benar tergantung juga pada makanan lain yang dia makan,” tegasnya.