Amlodipine Besylate

Mekanisme Kerja

Farmakodinamika

Amlodipine merupakan suatu penghambat influx ion kalsium (slow channel blocker atau antagonis ion kalsium) dan menghambat influx transmembran dari ion-ion kalsium ke dalam jantung dan otot halus vaskular. Mekanisme kerja antihipertensi dari amlodipine didasarkan pada efek relaksan langsung pada otot-otot halus vaskular. Mekanisme yang pasti tentang bagaimana amlodipine meredakan angina belum sepenuhnya ditetapkan tetapi amlodipine menurunkan beban ischemic total melalui dua cara, yaitu:

  • Amlodipine memperlebar arteriola periferal dan dengan demikian, menurunkan hambatan periferal total (afterload) terhadap kerja jantung. Karena kecepatan jantung tetap stabil, beban jantung menjadi berkurang sehingga menurunkan konsumsi energi myocardial dan oksigen.
  • Mekanisme kerja amlodipine kemungkinan juga menyangkut dilatasi dari arteri koroner utama dan arteriola koroner, baik dalam keadaan normal maupun ischemic. Dilatasi ini meningkatkan pengiriman oksigen myocardial pada pasien-pasien yang mengidap kejang arteri koroner (Prinzmetal’s atau variant angina).

Pemberian dosis sekali sehari pada pasien-pasien hipertensi dapat menurunkan tekanan darah selama 24 jam. Karena mula kerja amlodipine yang lambat, tidak menyebabkan hipotensi akut.

Farmakokinetika

Absorpsi

Setelah pemberian oral dari suatu dosis terapeutik, amlodipine diabsorpsi dengan baik, dengan level darah puncak antara 6-12 jam setelah pemberian obat. Bioavailability absolut diperkirakan antara 64-80%. Volume distribusi sekitar 21 l/kg. Absorpsi dari amlodipine tidak dipengaruhi oleh asupan makanan.

Biotransformasi/eliminasi

Waktu paruh eliminasi plasma terminal adalah sekitar 35-50 jam dan tetap konsisten dengan dosis sekali sehari. Level plasma yang tetap, dicapai setelah 7-8 hari sejak pemberian obat secara berurutan. Amlodipine secara luas diabsorpsi oleh hati menjadi metabolit inaktif di mana 10% berupa komponen utama dan 60% metabolit diekskresikan bersama urine.

Indikasi

Indikasi terapeutik

Amlodipine diindikasikan untuk pengobatan hipertensi dan dapat digunakan sebagai obat tunggal untuk mengontrol tekanan darah pada kebanyakan pasien. Pasien-pasien yang tidak cukup dikontrol hanya dengan satu obat antihipertensi mungkin mendapat keuntungan tambahan dari diberikannya amlodipine, yang digunakan dalam kombinasi dengan diuretik thiazide, obat penghambat beta adrenoceptor, atau penghambat ACE.

Amlodipine diindikasikan untuk pengobatan awal iskemia myocardial, baik disebabkan oleh obstruksi tetap (angina stabil) dan/atau vasospasm/ vasoconstriction (Prinzmetal’s atau variant angina) dari vasculature koroner.

Amlodipine dapat digunakan jika suatu paparan klinis menyarankan komponen vasospastic/vasoconstrictive, tetapi hal ini hanya dapat dilakukan jika vasospastic/vasoconstrictive, belum pernah ditetapkan. Amlodipine dapat digunakan secara tunggal sebagai monoterapi, atau dalam kombinasi dengan obat-obat antiangina lain pada pasien yang mengidap angina, yang menolak terhadap nitrat atau dosis yang memadai dari beta blocker.

Dosis

Pada hipertensi, dosis awal yang biasa diberikan adalah amlodipine 5 mg sekali sehari dan dapat ditingkatkan maksimum 10 mg tergantung pada respon individu dan beratnya penyakit.

Individu-individu yang mempunyai ukuran tubuh kecil, mudah terluka atau usia lanjut, atau pasien-pasien yang mengidap penyakit liver, dimulai dengan dosis 2,5 mg sekali sehari dan dosis ini digunakan ketika menambahkan amlodipine kepada terapi antihipertensi lain.

Kebanyakan pasien yang mengidap hipertensi diberi 5 mg/hari dan tidak perlu dinaikkan dosisnya. Untuk yang memerlukan dosis yang lebih tinggi, amlodipine dapat dinaikkan sampai 7,5 mg/hari dengan maksimum dosis 10 mg/hari.

Dosis yang direkomendasikan untuk angina vasospastic atau kronis yang stabil adalah 5-10 mg, dengan dosis terendah yang disarankan untuk usia lanjut dan pasien yang mengidap insufficiency hati.

Tidak ada penyesuaian dosis amlodipine sehubungan dengan pemberian bersamaan dengan diuretik thiazide, beta blocker, dan penghambat ACE.

Penggunaan pada anak

Tidak ada pengalaman penggunaan pada anak.

Overdosis

Pada manusia, pengalaman dengan overdosis intensional terbatas. Kuras lambung diperlukan pada beberapa kasus. Data yang tersedia memperlihatkan bahwa peningkatan overdosis dapat terjadi pada vasodilatation periferal yang berlebihan dengan kemudian ditandai dan mungkin memperpanjang hipotensi systemic. Hipotensi yang signifikan secara klinis akibat overdosis amlodipine memerlukan dukungan   kardiovaskular aktif termasuk monitoring secara berkala terhadap fungsi jantung dan pernapasan, elevasi tangan dan kaki, dan memperhatikan sirkulasi volume cairan serta keluaran urine. Suatu vasoconstrictor membantu dalam penyimpanan kembali tone vaskular dan tekanan darah, tidak ada kontraindikasi pada penggunaannya. Kalsium glukonat yang diberikan secara intravena menguntungkan dalam menghambat efek dari calcium channel blockade. Karena amlodipine terikat secara baik dengan protein, dialisis tidak menguntungkan.

Peringatan dan Perhatian

  • Penggunaan pada pasien yang mengidap kerusakan fungsi hati

Seperti semua antagonis kalsium, waktu paruh amlodipine diperpanjang pada pasien yang mengidap kerusakan fungsi hati dan dosis yang direkomendasikan belum ditetapkan. Oleh karena itu, pemberian obat ini harus dilakukan dengan hati-hati.

  • Penggunaan pada pasien gagal ginjal

Amlodipine secara luas dimetabolisme menjadi metabolit-metabolit inaktif di mana 10%-nya diekskresikan bersama urine dalam bentuk tidak berubah. Perubahan-perubahan pada konsentrasi plasma dari amlodipine tidak berkorelasi dengan tingkat kerusakan ginjal. Amlodipine dapat digunakan  pada beberapa pasien dengan dosis normal.

  • Penggunaan pada pasien gagal jantung kongestif

Secara umum, calcium channel blockers digunakan dengan hati-hati pada pasien gagal jantung.

  • Penggunaan pada pasien usia lanjut

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsentrasi puncak plasma dari amlodipine adalah sama pada subjek usia lanjut maupun usia muda. Bersihan amlodipine cenderung menurun dengan meningkatnya AUC dan eliminasi, waktu paruh pada pasien usia lanjut. Amlodipine diberikan pada dosis yang sama baik untuk pasien usia lanjut maupun usia muda, dan ditoleransi dengan baik. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk dilakukan pembagian dosis.

  • Kehamilan dan laktasi

Keamanan penggunaan amlodipine pada wanita hamil atau yang sedang menyusui belum diketahui. Penggunaan pada masa kehamilan hanya direkomendasikan jika tidak ada alternatif lain yang lebih aman dan ketika penyakit itu sendiri menjadi lebih berisiko bagi ibu dan janin.

  • Efek pada kemampuan untuk mengemudi dan mengoperasikan mesin

Tidak ada data.

Efek Samping

Amlodipine ditoleransi dengan baik. Pada pasien-pasien yang mengidap hipertensi atau angina, efek samping yang paling umum terobservasi adalah sakit kepala, edema, fatigue, mengantuk, mual, nyeri perut, kemerahan, palpitation, dan pusing. Efek samping yang paling sedikit terobservasi secara umum, yaitu asthenia, dispepsia, dyspnea, gingival hyperplasia, kejang otot, pruritus, myalgia, ruam, gangguan penglihatan, dan jarang terjadi eritema multiforme.

Seperti calcium channel blockers lainnya, efek samping berikutnya jarang dilaporkan dan tidak dapat dikenali dari penyakit dasar: myocardial infarction, arrhythmia (termasuk tachycardia ventrikular dan fibrilasi atrial), dan nyeri dada.

Kontraindikasi

Amlodipine merupakan kontraindikasi pada pasien-pasien yang diketahui sensitif terhadap dihydropyridine.

Interaksi Obat

  • Amlodipine dapat diberikan bersama-sama dengan diuretik thiazide, alfa blocker, beta blocker, penghambat ACE, nitrat dengan waktu kerja yang panjang, nitroglycerin sublingual, antiinflamasi nonsteroid, antibiotik, dan obat-obat oral hypoglycemic.
  • Pemberian bersama-sama amlodipine dengan digoxin tidak mengubah kadar digoxin dalam serum atau bersihan ginjal digoxin pada manusia sehat, dan bahwa pemberian bersama-sama dengan cimetidine tidak mengubah farmakokinetika dari amlodipine.
  • Amlodipine tidak memengaruhi ikatan protein pada digoxin, phenytoin, warfarin, atau indometacin.
  • Pemberian bersama-sama amlodipine dan warfarin tidak mengubah efek warfarin terhadap waktu respon protrombin.

Penyimpanan

Simpan di bawah 30ºC.

Kemasan dan Nomor Registrasi

Amlodipine Besylate 5 mg tablet, kotak 3 blister @ 10 tablet.

No. Reg. GKL0820935510A1

Amlodipine Besylate 10 mg tablet, kotak 3 blister @ 10 tablet.

No. Reg. GKL0820935510B1

Diproduksi oleh: PT Indofarma, Bekasi – Indonesia.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER