Air Putih Diminum Jangan Tunggu Haus, Ini Alasannya!

Halo Bunda, sudah berapa gelas air putih yang Anda minum hari ini? Seperti yang kita ketahui, rata-rata komposisi air dalam tubuh kita ini mengandung air. Bahkan untuk orang dewasa, 60-65% tubuh mengandung air, sementara komposisi air dalam tubuh bayi 80%.

Maka tak mengherankan jika setiap harinya, kebutuhan air setiap individu harus terpenuhi. Salah satunya, tentu saja dengan cara mengonsumsi air putih.

Faktanya, tidak semua air putih baik untuk dikonsumsi. Oleh karena itulah, Parents perlu waspada dan lebih jeli memilih air yang sehat untuk keluarga.

Minum air putih

https://tap-assets-prod.dexecure.net/wp-content/uploads/sites/24/2019/03/air-putih-1-1.jpg

Hal ini pun ditegaskan oleh dr. Boy Abidin Sp.Og, ia memaparkan bahwa air putih memiliki peran yang sangat penting untuk kesehatan.

“Cairan tubuh itu sangat penting untuk kesehatan tubuh, alasannya tentu saja karena tidak terlepas dari komposisi tubuh kita itu komposisinya memang air. Air merupakan sarana transportasi di dalam tubuh untuk mengirimkan zat-zat gizi ke semua sel. Kebayang tidak, bagaimana jika tubuh kurang cairan? Jarang minum air putih?”

Dokter kandungan ini juga mengingatkan, bahwa idealnya mengonsumi air putih sebelum merasa haus. “Kalau sudah haus, itu tanda-tandanya sudah mulai dehidrasi. Kalau sudah merasakan haus, baru minum, sebenarnya sudah terlambat. Karena tubuh memiliki mekanisme, jika merasakan kekurangan seperti kekurangan cairan, tubuh akan teriak atau memberi tanda, seperti salah satunya dengan merasakan haus.”

Oleh karena itulah, kecukupan cairan dengan mengonsumsi air putih yang cukup perlu terpenuhi dengan baik. Kebutuhan air putih pada setiap individu tentu saja berbeda satu sama lain.

Umumnya, pria akan memiliki kebutuhan air lebih banyak dibandingkan wanita. Kebutuhan air anak-anak akan lebih sedikit dibandingkan orang dewasa. Sedangkan usia lanjut cukup mengonsumsi 1 – 1.5 Liter/hari.

Sementara orang dewasa membutuhkan sekitar 2 – 3 Liter air per hari nya. Kebutuhan air pada wanita hamil dan menyusui memiliki porsi tersendiri.

Bagaimana dengan anak-anak?

air putih

Ternyata kebutuhan cairan yang bisa didapatkan lewat mengonsumsi air putih untuk anak sudah berusia lebih dari satu tahun, maka perlu disesuaikan dengan angka kecukupan gizi 2013 yang ditentukan Kementerian Kesehatan RI, yaitu:

* 1-3tahun: membutuhkan cairan sebanyak 1200 ml (4-5 gelas) per hari.
* 4-6 tahun: membutuhkan cairan sebanyak 1500 ml (6 gelas) per hari.
* 7-9 tahun: membutuhkan cairan sebanyak 1900 ml (7-8 gelas) per hari.
* 10-18 tahun: membutuhkan cairan sebanyak 2000 ml (8 gelas) per hari.

dr. Boy Abidin juga menegaskan, para orangtua perlu lebih jeli memilih air putih yang bisa dikonsumsi keluarga. Jangan sampai air putih yang diberikan sudah terkontaminasi atau sudah tercemar.

Seperti yang sudah direkomendasikan Kementrian Kesehatan tahun 2010, air yang bisa dikonsumsi memiliki beberapa syarat. Tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasam dan tentu saja tidak mengandung bahan kimia atau telah tercermar dengan radioaktif.

“Efeknya memang tidak didirasakan dalam jangan waktu yang cepat. Tapi beberapa tahun ke depan. Bila anak minum air putih yang tidak sesuai sebenarnya bisa berisiko sebabkan diare.

Dalam jangka waktu yang lebih panjang juga bisa berisiko sebabkan penyakit lainnya,” tutur. dr. Boy yang ditemui di acara peluncuran Cuckoo, produk pemurni air yang bebas kontaminasi, yang diadakan di Cohive D.Lab, Menteng.

Manfaat minum air putih

air putih 2

Ada berbagai manfaat minum air putih yang sangat baik untuk kesehatan:

1. Air minum membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh
Tubuh Anda terdiri dari sekitar 60% air. Fungsi cairan tubuh ini termasuk pencernaan, penyerapan, sirkulasi, pembuatan air liur, transportasi nutrisi, dan pemeliharaan suhu tubuh.

“Melalui kelenjar pituitari posterior, otak Anda berkomunikasi dengan ginjal Anda dan memberi tahu seberapa banyak air untuk dikeluarkan sebagai urin atau disimpan sebagai cadangan,” kata Guest, yang juga seorang profesor kedokteran di Universitas Stanford.

2. Air dapat membantu mengontrol kalori
Selama bertahun-tahun, pelaku diet telah minum banyak air sebagai strategi penurunan berat badan. Meskipun air tidak memiliki efek magis pada penurunan berat badan, tetapi bila menggantinya dengan minuman berkalori lebih tinggi tentu hal ini bisa membantu.

Makanan dengan kadar air tinggi cenderung terlihat lebih besar, volumenya lebih tinggi membutuhkan lebih banyak mengunyah, dan diserap lebih lambat oleh tubuh sehingga dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Adapun makanan kaya air termasuk buah-buahan, sayuran, sup berbasis kaldu, oatmeal, dan kacang-kacangan.

3. Air membantu menyehatkan otot
Sel-sel yang tidak dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolitnya dapat menyusut menimbulkan kelelahan otot. “Ketika sel-sel otot tidak memiliki cairan yang memadai, mereka tidak bekerja dengan baik dan kinerja dapat menderita,” kata Guest.

4. Air membantu menjaga kulit terlihat baik
Kulit Anda mengandung banyak air dan berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah kehilangan cairan yang berlebihan.

“Dehidrasi membuat kulit Anda terlihat lebih kering dan kusut, yang dapat diperbaiki dengan hidrasi yang tepat,” katanya. “Tapi begitu kau cukup terhidrasi, ginjal mengambil alih dan mengeluarkan kelebihan cairan.”

Anda juga dapat membantu “mengunci” kelembaban di kulit Anda dengan menggunakan pelembab yang menciptakan penghalang fisik untuk menjaga kelembapan.

5. Air membantu ginjal tetap sehat
Cairan tubuh mengangkut produk limbah masuk dan keluar sel. Toksin utama dalam tubuh adalah nitrogen urea darah, limbah yang larut dalam air yang mampu melewati ginjal untuk diekskresikan dalam urin, jelas Guest.

“Ginjal Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk membersihkan dan membersihkan tubuh dari racun selama asupan cairan Anda memadai,” ujarnya.

Ketika Anda mendapatkan cairan yang cukup, air seni mengalir dengan bebas, berwarna terang dan bebas bau. Ketika tubuh Anda tidak mendapatkan cukup cairan, konsentrasi urin, warna, dan bau meningkat karena ginjal memerangkap cairan tambahan untuk fungsi tubuh.

Jika Anda minum terlalu sedikit secara kronis, Anda mungkin berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal, terutama di daerah beriklim hangat seperti Indonesia.

6. Air membantu menjaga fungsi usus tetap regular
Hidrasi yang adekuat menjaga hal-hal mengalir di sepanjang saluran pencernaan Anda dan mencegah sembelit. Ketika Anda tidak mendapatkan cukup cairan, usus besar menarik air dari tinja untuk menjaga hidrasi – dan hasilnya adalah sembelit.

“Cairan dan serat yang adekuat adalah kombinasi yang sempurna, karena cairan memompa serat dan bertindak seperti sapu untuk menjaga usus Anda berfungsi dengan baik,” kata Koelemay.